1. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian digunakan untuk mengetahui nilai atau saldo yang sebenarnya dari akun yang ada di neraca saldo.
A. Jurnal Penyesuaian Pada Perusahaan Jasa
n Jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa
Berikut akun yang perlu disesuaiakan
1. Perlengkapan
Contoh 1
Saldo perlengkapan pada neraca sisa Rp 500.000,- sedangkan saldo perlengkapan berdasarkan perhitungan fisik per 31 Des’ 2010 Rp 300.000,-. Ini berarti perlengkapan yang telah dipakai Rp 200.000,- (Rp 500.000,- - Rp 300.000,-)
Jurnal :
Beban perlengkapan Rp 200.000,-
Perlengkapan Rp 200.000,-
Contoh 2
Saldo perlengkapan pada neraca sisa Rp 500.000,-. Perhitungan per 31 Des’ 2010 menunjukkan perlengkapan yang terpakai Rp 300.000,-
Jurnal :
Beban Perlengkapan Rp 300.000,-
Perlengkapan Rp 300.000,-
2. Beban Yang Masih Harus Dibayar
Contoh :
Gaji karyawan dibayar mingguan Rp 500.000,- per minggu. Gaji yang sudah dibayarkan yaitu selama 3 minggu. Gaji untuk minggu ke 4 belum dibayarkan. Ini berarti, perusahaan masih memiliki hutang kepada karyawan sebesar Rp 500.000,-.
Jurnal :
Beban Gaji Rp 500.000,-
Utang Gaji Rp 500.000,-
Contoh lainnya seperti utang sewa, utang listrik, dll
3. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Contoh :
Perusahaan menyimpan uang di Bank Riau Rp 1.000.000,- pada 1 Sept’ 2010. Suku bunga 18% pertahun dan bunga diterima setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Ini berarti masih ada bunga selama 4 bulan (1 Sept – 31 Des’ 2010) yang ditunda penerimaannya.
Bunga = 4/12 x 18% x Rp 1.000.000,- = Rp 60.000,-
Jurnal :
Piutang Bunga Rp 60.000,-
Pendapatan Bunga Rp 60.000,-
4. Penyusutan Aktiva Tetap
Contoh :
Di neraca sisa, saldo peralatan menunjukka nilai Rp 2.000.000,-. Manajemen memutuskan besarnya penyusutan peralatan yaitu 10% pertahun. Jadi, besarnya penyusutan tiap tahun adalah:
10% x Rp 2.000.000,- = Rp 200.000,-
Jurnal
Beban Penyusutan Peralatan Rp 200.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp 200.000,-
**Penyusutan aktiva tetap yang lain : kendaraan, gedung dan mesin.
5. Beban Dibayar Dimuka
Pendekatan yang digunakan :
ü Pendekatan neraca : beban dicatat akunbeban dibayar dimuka
ü Pendekatan laba-rugi : beban dicatat akun beban (sewa, gaji dll)
Contoh :
Tanggal 1 April 2010 dibayar biaya asuransi Rp 300.000,- untuk 1 tahun. Jurnal penyesuaian per 31 Des’ 2010
ü Pendekatan neraca
Jurnal pada saat pembayaran :
Asuransi dibayar dimuka Rp 300.000,-
Kas Rp 300.000,-
Jurnal penyesuaiannya
Besarnya asuransi yang sudah menjadi beban (1 April – 31 Des 2010)
= 9/12 x Rp 300.000,- = Rp 225.000,-
Beban Asuransi Rp 225.000,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 225.000,-
ü Pendekatan Laba Rugi
Jurnal pada saat pembayaran
Beban asuransi Rp 300.000,-
Kas Rp 300.000,-
Jurnal penyesuaiannya
Besarnya asuransi yang belum terpakai (1 April – 31 Des 2010)
= 4/12 x Rp 300.000,- = Rp 75.000,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 75.000,-
Beban Asuransi Rp 75.000,-
6. Pendapatan Diterima Dimuka
ü Pendekatan neraca : pendapatan dicatat akun pendapatan diterima dimuka
ü Pendekatan laba-rugi : pendapatan dicatat akun pendapatan (sewa, bunga dll)
Contoh ;
Pada tanggal 1 juli 2004 diterima sewa untuk 1 tahun Rp 2.400.000,-
ü Pendekatan neraca
Jurnal pada saat menerima sewa
Kas Rp 2.400.000,-
Sewa diterima dimuka Rp 2.400.000,-
Jurnal penyesuaian
Sewa yang sudah menjadi hak (pendapatan) 6 bulan (1 juli – 31 Des 2010) = 6/12 x Rp 2.400.000 = Rp 1.200.000,-
Pendapatan diterima dimuka Rp 1.200.000,-
Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,-
ü Pendekatan Laba-Rugi
Jurnal pada saat menerima sewa
Kas Rp 2.400.000,-
Pendapatan Sewa Rp 2.400.000,-
Jurnal penyesuaian
Sewa yang belum menjadi hak (pendapatan) 6 bulan (1 juli – 31 Des 2010) = 6/12 x Rp 2.400.000 = Rp 1.200.000,-
Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,-
Pendapatan diterima dimuka Rp 1.200.000,-
7. Piutang Tak Tertagih
Metode yang digunakan :
Metode Langsung,
Kerugian Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx
Metode Tidak Langsung/Metode Cadangan
a. Pencatatan pada periode terjadinya piutang yang didasarkan pada taksiran melalui jurnal penyesuaian.
Kerugian Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Cadangan Piutang Tak Tertagih
b. Pencatatan apabila piutang sudah tidak dapat diharapkan lagi pembayarannya.
Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Piutang Tak Tertagih
8. Pembetulan Kesalahan
Bentuk kesalahan dalam kesalahan :
a. Kesalahan Jumlah Rupiah
Contoh : menerima pelunasan piutang usaha sebesar Rp 750.000,- dicatat sebagai pelunasan piutang usaha Rp 570.000,-
Seharusnya :
Kas Rp 750.000,-
Piutang Usaha Rp 750.000,-
Keliru Dicatat
Kas Rp 570.000,-
Piutang Usaha Rp 570.000,-
Pembetulannya
Kas Rp 180.000,-
Piutang Usaha Rp 180.000,-
b. Kesalahan Nama Akun
Contoh : Membayar beban bunga Rp 500.000,- dicatat sebagai membayar beban gaji,
Seharusnya
Beban Bunga Rp 500.000,-
Kas Rp 500.000,-
Keliru Dicatat
Beban Gaji Rp 500.000,-
Kas Rp 500.000,-
Pembetulannya
Beban Bunga Rp 500.000,-
Beban Sewa Rp 500.000,-
c. Kombinasi dari beberapa kesalahan
Contoh : menerima pendapatan sewa Rp 750.000,- keliru dicatat membayar beban sewa Rp 150.000,-
Seharusnya
Kas Rp 750.000,-
Pendapatan Sewa Rp 750.000,-
Keliru Dicatat
Beban Sewa Rp 150.000,-
Kas Rp 150.000,-
Pembetulannya
Kas Rp 900.000,-
Beban Sewa Rp 150.000,-
Pendapatan Sewa Rp 750.000,-
B. Jurnal Penyesuaian Pada Perusahaan Dagang
Jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang
Berikut akun yang perlu disesuaiakan :
1. Persediaan Barang Dagangan
Pendekatan Ikhtisar L/R
Pencatatan pada jurnal penyesuaian
Memindahkan Akun Persediaan Barang Dagangan Ke Akun Ikh. L/R
Ikhtisar L/R Rp xxx
Persd. Brg Dgg. Rp xxx
Memunculkan Akun Persediaan Barang Dagangan Akhir
Persd. Brg. Dgg Rp xxx
Ikhtisar L/R Rp xxx
Contoh :
Persediaan barang dagangan pada neraca saldo Rp 8.000.000,- sedangkan menurut perhitungan fisik per 31 Des 2011 nilai persediaan akhir Rp 10.000.000,-
Jurnal Penyesuaiannya :
Ø Memindahkan Akun Persediaan Barang Dagangan Ke Akun Ikh. L/R
Ikhtisar L/R Rp 8.000.000,-
Persd. Brg Dgg. Rp 8.000.000,-
Ø Memunculkan Akun Persediaan Barang Dagangan Akhir
Persd. Brg. Dgg Rp 10.000.000,-
Ikhtisar L/R Rp 10.000.000,-
Pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Pencatatan Pada Jurnal Penyesuaian :
Memindahkan Akun Persediaan Barang Dagangan Ke HPP
HPP Rp xxx
Persd. Brg Dgg. Rp xxx
Memunculkan Akun Persediaan Barang Dagangan Akhir
Persd. Brg. Dgg Rp xxx
HPP Rp xxx
Persediaan barang dagangan pada neraca saldo Rp 8.000.000,- sedangkan menurut perhitungan fisik per 31 Des 2011 nilai persediaan akhir Rp 10.000.000,-
Memindahkan Akun Persediaan Barang Dagangan Ke HPP
HPP Rp 8.000.000,-
Persd. Brg Dgg. Rp 8.000.000,-
Memunculkan Akun Persediaan Barang Dagangan Akhir
Persd. Brg. Dgg Rp 10.000.000,-
HPP Rp 10.000.000,-
Memindahkan Akun Pembelian Ke HPP
HPP Rp xxx
Pembelian Rp xxx
Contoh :
Saldo pembelian (D)per 31 des 2010 Rp 6.000.000,-
HPP Rp 6.000.000,-
Pembelian Rp 6.000.000,-
Memindahkan Akun Beban Angkut Pembelian Ke HPP
HPP Rp xxx
Beban Angkut Pembelian Rp xxx
Contoh :
Saldo Beban Angkut Pembelian (D)per 31 des 2010 Rp 500.000,-
HPP Rp 500.000,-
Beban Angkut Pembelian Rp 500.000,-
Memindahkan Akun Potongan Pembelian Ke HPP
Retur Pembelian Rp xxx
HPP Rp xxx
Contoh :
Saldo Retur Pembelian (K)per 31 des 2010 Rp 100.000,-
Retur Pembelian Rp Rp 100.000,-
HPP Rp Rp 100.000,-
Memindahkan Akun Retur Pembelian Ke HPP
Potongan Pembelian Rp xxx
HPP Rp xxx
Contoh :
Saldo Potongan Pembelian (K)per 31 des 2010 Rp 100.000,-
Potongan Pembelian Rp 100.000,-
HPP Rp 100.000,-
NB : Jurnal diatas juga dapat disingkat sebagai berikut
Mengkredit unsur HPP yang bersaldo debit ke akun HPP
Harga Pokok Penjualan Rp 14.500.000,-
Persediaan Brg Dgg (awal) Rp 8.000.000,-
Pembelian Rp 6.000.000,-
Beban Angkut Pembelian Rp 500.000,-
Mendebit unsur HPP yang bersaldo kredit ke akun HPP
Persediaan Brg Dgg (Akhir) Rp 10.000.000,-
Retur Pembelian Rp 100.000,-
Potongan Pembelian Rp 100.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp 10.200.000,-
2. Bahan Habis Pakai atau Perlengkapan
Contoh 1
Saldo perlengkapan pada neraca sisa Rp 500.000,- sedangkan saldo perlengkapan berdasarkan perhitungan fisik per 31 Des’ 2010 Rp 300.000,-. Ini berarti perlengkapan yang telah dipakai Rp 200.000,- (Rp 500.000,- - Rp 300.000,-)
Jurnal :
Beban perlengkapan Rp 200.000,-
Perlengkapan Rp 200.000,-
Contoh 2
Saldo perlengkapan pada neraca sisa Rp 500.000,-. Perhitungan per 31 Des’ 2010 menunjukkan perlengkapan yang terpakai Rp 300.000,-
Jurnal :
Beban Perlengkapan Rp 300.000,-
Perlengkapan Rp 300.000,-
3. Beban Yang Masih Harus Dibayar
Contoh :
Gaji karyawan dibayar mingguan Rp 500.000,- per minggu. Gaji yang sudah dibayarkan yaitu selama 3 minggu. Gaji untuk minggu ke 4 belum dibayarkan. Ini berarti, perusahaan masih memiliki hutang kepada karyawan sebesar Rp 500.000,-.
Jurnal :
Beban Gaji Rp 500.000,-
Utang Gaji Rp 500.000,-
Contoh lainnya seperti utang sewa, utang listrik, dll
4. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Contoh :
Perusahaan menyimpan uang di Bank Riau Rp 1.000.000,- pada 1 Sept’ 2010. Suku bunga 18% pertahun dan bunga diterima setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Ini berarti masih ada bunga selama 4 bulan (1 Sept – 31 Des’ 2010) yang ditunda penerimaannya.
Bunga = 4/12 x 18% x Rp 1.000.000,- = Rp 60.000,-
Jurnal :
Piutang Bunga Rp 60.000,-
Pendapatan Bunga Rp 60.000,-
5. Penyusutan Aktiva Tetap
Contoh :
Di neraca sisa, saldo peralatan menunjukka nilai Rp 2.000.000,-. Manajemen memutuskan besarnya penyusutan peralatan yaitu 10% pertahun. Jadi, besarnya penyusutan tiap tahun adalah:
10% x Rp 2.000.000,- = Rp 200.000,-
Jurnal
Beban Penyusutan Peralatan Rp 200.000,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp 200.000,-
**Penyusutan aktiva tetap yang lain : kendaraan, gedung dan mesin.
6. Beban Dibayar Dimuka
Pendekatan yang digunakan :
ü Pendekatan neraca : beban dicatat akunbeban dibayar dimuka
ü Pendekatan laba-rugi : beban dicatat akun beban (sewa, gaji dll)
Contoh :
Tanggal 1 April 2010 dibayar biaya asuransi Rp 300.000,- untuk 1 tahun. Jurnal penyesuaian per 31 Des’ 2010
ü Pendekatan neraca
Jurnal pada saat pembayaran :
Asuransi dibayar dimuka Rp 300.000,-
Kas Rp 300.000,-
Jurnal penyesuaiannya
Besarnya asuransi yang sudah menjadi beban (1 April – 31 Des 2010)
= 9/12 x Rp 300.000,- = Rp 225.000,-
Beban Asuransi Rp 225.000,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 225.000,-
ü Pendekatan Laba Rugi
Jurnal pada saat pembayaran
Beban asuransi Rp 300.000,-
Kas Rp 300.000,-
Jurnal penyesuaiannya
Besarnya asuransi yang belum terpakai (1 April – 31 Des 2010)
= 4/12 x Rp 300.000,- = Rp 75.000,-
Asuransi dibayar dimuka Rp 75.000,-
Beban Asuransi Rp 75.000,-
7. Pendapatan Diterima Dimuka
ü Pendekatan neraca : pendapatan dicatat akun pendapatan diterima dimuka
ü Pendekatan laba-rugi : pendapatan dicatat akun pendapatan (sewa, bunga dll)
Contoh ;
Pada tanggal 1 juli 2004 diterima sewa untuk 1 tahun Rp 2.400.000,-
ü Pendekatan neraca
Jurnal pada saat menerima sewa
Kas Rp 2.400.000,-
Sewa diterima dimuka Rp 2.400.000,-
Jurnal penyesuaian
Sewa yang sudah menjadi hak (pendapatan) 6 bulan (1 juli – 31 Des 2010) = 6/12 x Rp 2.400.000 = Rp 1.200.000,-
Pendapatan diterima dimuka Rp 1.200.000,-
Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,-
ü Pendekatan Laba-Rugi
Jurnal pada saat menerima sewa
Kas Rp 2.400.000,-
Pendapatan Sewa Rp 2.400.000,-
Jurnal penyesuaian
Sewa yang belum menjadi hak (pendapatan) 6 bulan (1 juli – 31 Des 2010) = 6/12 x Rp 2.400.000 = Rp 1.200.000,-
Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,-
Pendapatan diterima dimuka Rp 1.200.000,-
8. Piutang Tak Tertagih
Metode yang digunakan :
Metode Langsung,
Kerugian Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx
Metode Tidak Langsung/Metode Cadangan
c. Pencatatan pada periode terjadinya piutang yang didasarkan pada taksiran melalui jurnal penyesuaian.
Kerugian Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Cadangan Piutang Tak Tertagih
d. Pencatatan apabila piutang sudah tidak dapat diharapkan lagi pembayarannya.
Cadangan Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Piutang Tak Tertagih
9. Pembetulan Kesalahan
Bentuk kesalahan dalam kesalahan :
d. Kesalahan Jumlah Rupiah
Contoh : menerima pelunasan piutang usaha sebesar Rp 750.000,- dicatat sebagai pelunasan piutang usaha Rp 570.000,-
Seharusnya :
Kas Rp 750.000,-
Piutang Usaha Rp 750.000,-
Keliru Dicatat
Kas Rp 570.000,-
Piutang Usaha Rp 570.000,-
Pembetulannya
Kas Rp 180.000,-
Piutang Usaha Rp 180.000,-
e. Kesalahan Nama Akun
Contoh : Membayar beban bunga Rp 500.000,- dicatat sebagai membayar beban gaji,
Seharusnya
Beban Bunga Rp 500.000,-
Kas Rp 500.000,-
Keliru Dicatat
Beban Gaji Rp 500.000,-
Kas Rp 500.000,-
Pembetulannya
Beban Bunga Rp 500.000,-
Beban Sewa Rp 500.000,-
f. Kombinasi dari beberapa kesalahan
Contoh : Membayar beban sewa Rp 750.000,- keliru dicatat menerima pendapatan sewa Rp 150.000,-
Seharusnya
Beban Sewa Rp 750.000,-
Kas Rp 750.000,-
Keliru Dicatat
Kas Rp 150.000,-
Pendapatan Sewa Rp 150.000,-
Pembetulannya
Pendapatan Sewa Rp 150.000,-
Beban Sewa Rp 750.000,-
Kas Rp 900.000,-
2. NERACA SISA DISESUAIKAN
Neraca yang berisi saldo dari akun yang mengalami penyesuian maupun akun yang tidak mengalami penyesuaian.
3. KERTAS KERJA
a) Kertas kerja adalah alat bantu yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
b) Bentuk kerja kerja
1. Bentuk 10 kolom
No Akun | Nama Akun | Neraca Sisa | Penyesuaian | Neraca Sisa Disesuaikan | Rugi Laba | Neraca | |||||
D | K | D | K | D | K | D | K | D | K | ||
| | | | | | | | | | | |
2. Bentuk 8 kolom
No Akun | Nama Akun | Penyesuaian | Neraca Sisa Disesuaikan | Rugi Laba | Neraca | |||||
| | D | K | D | K | D | K | D | K | |
| | | | | | | | | |
3. Bentuk 12 kolom
No Akun | Nama Akun | Neraca Sisa | Penyesuaian | Neraca Sisa Disesuaikan | Rugi Laba | Ekuitas | Neraca | |||||||
| | D | K | D | K | D | K | D | K | D | K | D | K | |
| | | | | | | | | | | | | |
Keterangan
a. No Akun : Berisi nomor akun
b. Nama Akun : Berisi saldo akun dari buku besar
c. Penyesuaian : Berisi akun yang disesuaikan
d. Neraca sisa disesuaikan : Berisi saldo akun yang disesuaikan atau tidak memerlukan penyesuaian.
e. Rugi Laba : Berisi akun nominal
f. Ekuitas : Berisi akun modal, prive, laba-rugi
g. Neraca : Berisi akun riil
c. Penyusunan Kertas Kerja
Langkah-langkah penyusunan kertas kerja 10 kolom :
a. Menyiapkan kertas kerja
b. Mengisi kolom neraca sisa berdasarkan neraca sisa yang telah disiapkan atau dari saldo yang ada di akun buku besar.
c. Mengisi kolom penyesuaian seakan-akan menjurnal data penyesuaian. Apabila nama akun yang harus disesuiakan belum ada di neraca sisa makanakun tersebut dicantumkan di bawah akun-akun yang sudah ada.
d. Mengisi kolom neraca sisa disesuaikan dengan jumlah-jumlah yang diperoleh dari penggabungan neraca sisa dengan jurnal penyesuaian untuk masing-masing akun.
n Semua akun yang bersaldo debit atau kredit yang tidak disesuaikan langsung dipindahkan ke kolom neraca sisa disesuiakan.
n Jika letaknya sama maka langsung dijumlahkan. Hasilnya dipindahkan ke kolom neraca sisa disesuaikan pada sisi yang sama.
n Jika letaknya berlawanan maka diselisihkan. Hasilnya dipindahkan ke kolom neraca disesuaikan, sesuai dengan sisi yang lebih besar.
e. Memindahkan akun nominal (pendapatan dan beban) yang ada pada neraca disesuaikan ke kolom laba-rugi.
f. Memindahkan akun riil (aktiva, kewajiban dan modal termasuk prive) yanga da pada neraca disesuiakan ke kolom neraca.
g. Selisih antara pada kolom laba rugi yaitu selisih antara pendapatan dan beban dicatat laba bersih atau rugi bersih dengan ketentuan sebagai berikut :
n Jika debit (beban) lebih besar daripada jumlah kredit (pendapatan) maka selisihnya dicatat pada kolom kredit rugi bersih
n Jika debit (beban) lebih kecil daripada jumlah kredit (pendapatan) maka selisihnya dicatat pada kolom debit laba bersih
h. Memindahkan laba bersih atau rugi ke kolom neraca pada kolom yang berlawanan.
i. Menjumlahkan kolom neraca sehingga jumlah debit dan kredit menjadi sama.
j. Kemudian seluruh hasil penjumlahan yang ada dikertas kerja diberi garis dua.
4. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan terdiri dari :
n Laporan L/R
n Laporan Perubahan Ekuitas
n Neraca
n Laporan Arus Kas
n Catatan Atas Laporan Keuangan
a) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang berisi komponen akun nominal yaitu pendapatan dan beban yang menunjukkan operasional peerusahaan selama 1 periode akuntansi.
Bentuk laporan laba rugi antara lain
1. Bentuk Skontro
Pendapatan dan beban tidak dirinci secara jelas. Bentuk seperti ini umunya digunakan pada perusahaan jasa.
2. Bentuk Multiple Step
Pendapatan dan beban dirinci secara jelas, dimana pendapatan dan beban dibagi menjadi dua :
n Pendapatan dan beban operasional
n Pendapatan dan beban non operasional.
Bentuk ini umumnya digunakan pada perusahaa dagang dan perusahaan manufaktur.
b) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan yang menggambarkan struktur modal dan perubahan yang mempengaruhi modal perusahaan.
c) Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuanagn perusahaan yag berisikan aktiva, kewajiban dan ekuitas.
d) Laporan Arus Kas
Laporan yang menggambarkan penerimaan dan penggunaan kas perusahaan yang terdiri atas arus kas investasi, arus kas operasi dan arus kas
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang memberikan informasi yang tidak diungkapan pada laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan arus kas.
5. JURNAL PENUTUP
Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk memindahkan sisa akun nominal kea kun ekuitas (laba ditahan untuk perseroan terbatas ) sehingga akun nominal akan bersaldo nol dan modal akan menunjukkan nilai atau saldo yang sebenarnya.
Tujuan menutup buku besar
1. Menghitung laba/rugi untuk periode yang bersangkutan
2. Memisahkan transaksi pendapatan dan beban tertentu dengan tahun berikutnya.
3. Mendapatkan neraca akhir (neraca sisa setelah penutupan) yang akan mennjadi neraca tahun berikutnya.
4. Memisahkan perangkat pencatatan (buku) tahun tertentu denga tahun berikutnya sehingga memudahkan pemeriksaan.
Langkah-langkah penutupan
1. Menyusun jurnal penutup dengan cara sebagai berikut :
a. Memindahkan saldo akun pendapatan ke laba rugi atau ikhtisar laba rugi, dengan mendebit akun pendapatan sebesar saldonya dan mengkredit akun laba rugi.
b. Memindahkan saldo akun beban ke laba rugi atau ikhtisar laba rugi, dengan mengkredit akun beban sebesar saldonya dan mengdebitt akun laba rugi.
c. Memindahkan saldo akun laba rugi kea kun ekuitas (laba ditahan untuk perseroan terbatas ).
- Jika saldo menunjukkan laba, akun laba rugi di debit, dan akun ekuitas dikredit.
- Jika saldo menunjukkan rugi , akun laba rugi dikredit, dan akun ekuitas didebit.
d. Memindahkan akun prive kea kun ekuitas, dengan mengkredit prive dan mendebit akun ekuitas.
2. Memindahkan jurnal penyesuaian kea kun buku besar.
3. Memindahkan jurnal penyesuaian kea kun buku besar.
4. Memberi garis dua pada akhir baris akun nominal, yang berarti akun tersebut telah ditutup dan tidak berlaku untuk tahun berikutnya.
6. NERACA SISA SETELAH PENUTUPAN
Tujuan penyusunan neraca sisa setelah penutupan adalah untuk memastikan bahwa sebelum pencatatan data akuntansi ke periode berikutnya dimulai, akun buku besar harus dalam keadaan seimbang.
7. JURNAL PEMBALIK
Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi, sebagai akibat adanya penyesuaian pada akhir periode sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar