Kamis, 20 Oktober 2011

KANKER ITU MERENGGUT NYAWANYA


KANKER ITU MERENGGUT NYAWANYA

2 Agustus 2008, Hari yang sangat menggembirakan bagi keluargaku. Keluargaku kembali menerima kehadiran seorang gadis kecil yang diberi nama Zahra  khairunnisa. Anak dari anak pertama dari Kakakku. Gadis imut yang berbodi montok dan bermata bulat. Suasana rumah semakin indah ketika dia menangis dan ketika dia tertawa.
Selang setahun kemudian. Kecerian kami mulai terusik.. Gadis kecilku didiagnosa mengindap kanker. Kami pun risau. Ya Allah, cobaan apa yang Kau berikan pada nya. Diusianya yang masih sangat belia sudah harus menerima cobaan yang begitu berat. Tubuhnya yang dulu gemuk, lama kelamaan menjadi kurus kering. Kanker itu menggerogoti daging dalam tubuhnya. Kami pun tak kuasa melihat kondisinya. Setiap hari ia selalu menangis menahan rasa sakit yang selalu menghamapiri.
Namun kami tak larut dalam kesedihan. Kami berusaha tetap tegar dan melakukan beragam pengobatan demi kesembuhannya. Beberapa tempat pengobatan alternative sudah kami kunjungi namun hasilnya tetap nihil. Setelah enam bulan berlalu, akhirnya keluarga kami memutuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit Santa Maria, namun karena keterbatasan fasilitas di Rumah sakit tersebut akhirnya kami membawanay ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
Setelah melakukan proses administrasi akhirnya ia pun menjalani rawat inap. Ruang merak menjadi saksi bagaimana ia menjalani hari-hari dengan cairan  inpus yang selalu lekat ditangan. Setelah beberapa hari di rawat, dokter mengambil sample darahnya untuk dilakukan test lab. Sungguh ngeri aku membayangkan ketika jarum suntik menusuk tangannya. Sulit sekali menemukan urat ditangannya, akibatnya tangannya pun memar.
Seminggu kemudian, hasil lab keluar. Ia didiagnosa mengidap kanker kelenjar. Air mata pun kembali terurai. Tak pernah terbayang olehku, jika ia harus menjalani hidup seperi itu. Selama menjalani perawatan kondisinya mulai memburuk kandungan trombositnya rendah. Namun, beberapa hari kemudian kondisinya normal kembali.
Setelah satu bulan dirawat, ia pun harus menjalani kemoterapi. Pengobatan dengan jalan memasukka obat keras kedalam tubuh melalui jarum suntik. Alhamdulillah proses kemoterapinya berjalan lancar. Kondisinya mulai membaik., tapi itu belum menjamin kalau dia sudah sembuh. Lagi-lagi kondisinya melemah. Setelah mendapat kabar tentang kondisinay, aku dan ayah pun berangkat ke Pekanbaru. Tapi, saat kami dalam perjalanan kami kembali mendapat kabar bahwa ia telah menghembuskan nafas terakhirnya. Tangisku pun pecah, di malam takbir aku harus kehilangan gadis kecil yang amat aku cintai. (Innalillahi Wainailaihi Raji’un)
In Memoriam : Zahra Khairunnisa (2 Agustus 2008 – 09 September 2011)

Z4hr4 nyuml1.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar